Filter adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk membuang
tegangan output pada frekuensi tertentu. Atau, dapat dikatakan bahwa Filter adalah suatu
alat yang memiliki fungsi untuk melewatkan frekuensi tertentu. Untuk merancang rangkaian filter
dapat digunakan komponen
pasif (R,L,C) dan komponen aktif (Op-Amp, transistor). Dengan demikian filter
dapat dikelompokkan menjadi filter pasif dan filter aktif.
Filter Aktif merupakan suatu penapis yang bersifat menguatkan suatu
sinyal. Filter ini memiliki ukuran yang lebih kecil, ringan, lebih murah, dan
lebih flekibel dalam perancangannya. Adapun komponen penyusun dari Filter aktif
sederhana adalah Ic Operational Amplifier (Op-Amp), atau Transistor sebagai
penguat, Kapasitor, dan resistor.
Filter aktif ini juga memiliki kekurangan, yaitu membutuhkan catu daya
eksternal. Selain itu, filter ini lebih sensitive terhadap perubahan
lingkungan, dan dalam kerjanya, dia tidak mampu
mencapai frekuensi kerja yang tidak terlalu tinggi, melainkan hanya
mencapai ratusan mega Hertz (MHz).
Yang berikutnya adalah Filter Pasif. Filter ini merupakan suatu penapis
yang hanya bersifat menapis, namun tidak dapat menguatkan. Walaupun tidak dapat
menguatkan, namun filter ini dapat beroperasi hingga mencapai frekuensi tinggi.
Adapun komponen yang digunakan pada filter pasif ini adalah Induktor,
kapasitor, dan resistor. Filter jenis ini memiliki kekurangan, yaitu memiliki
dimensi yang lebih besar daripeda filter aktif, sehingga tidak begitu fleksibel
dalam perancangannya.
Filter adalah suatu device yang memilih sinyal listrik berdasarkan
pada frekuensi dari sinyal tersebut. Filter akan melewatkan gelombang/sinyal
listrik pada batasan frekuensi tertentu sehingga apabila terdapat
sinyal/gelombang listrik dengan frekuensi yang lain (tidak sesuai dengan
spesifikasi filter) tidak akan dilewatkan. RAngkaian filter dapat diaplikasikan
secara luas, baik untuk menyaring sinyal pada frekuensi rendah, frekuensi
audio, frekuensi tinggi, atau pada frekuensi-frekuensi tertentu saja.
Filter adalah suatu sistem yang dapat memisahkan sinyal
berdasarkan frekuensinya; ada frekuensi yang diterima, dalam hal ini dibiarkan
lewat; dan ada pula frekuensi yang ditolak, dalam hal ini secara praktis
dilemahkan. Hubungan keluaranmasukan suatu filter dinyatakan dengan fungsi alih
(transfer function).
Magnitude (nilai besar) dari fungsi alih dinyatakan dengan |T|,
dengan satuan dalam desibel (dB). Filter dapat diklasifikasikan menurut fungsi
yang ditampilkan, dalam term jangkauan frekuensi, yaitu passband dan stopband. Dalam
pass band ideal, magnitude-nya adalah 1 (= 0 dB), sementara pada stop band,
magnitude-nya adalah nol.
Untuk menyaring sinyal dengan frekuensi tinggi (lebih dari 1 MHz),
biasanya digunakan filter pasif LRC dimana komponennya terdiri dari induktor
(L), resistor (R), dan kapasitor (C). Namun untuk menyaring sinyal listrik pada
rentang frekuensi yang rendah (1Hz- 1MHz), akan dibutuhkan nilai komponen
induktor yang besar sekali sehingga dalam produksi filter dengan frekuensi
rendah secara komersial sulit untuk dilakukan. Pada kasus ini, filter aktif
dapat menjadi solusi penting. Rangkaian filter aktif menggunakan komponen
op-amp (operational amplifier) yang dikombinasikan dengan beberapa komponen
pasif resistor dan kapasitor sehingga dapat memberikan kinerja filter pada
frekuensi rendah sebaik filter LRC.
A. Jenis Jenis Filter
Pada dasarnya filter
dapat dikelompokkan berdasarkanresponse (tanggapan) frekuensinya
menjadi 4 jenis:
1. Filter lolos
rendah/ Low pass Filter.
2. Filter lolos
tinggi/ High Pass Filter.
3. Filter lolos rentang/ Band
Pass Filter.
4. Filter tolak rentang/Band stop
Filter or Notch Filter.
I.
Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter).
Tapis pelewat rendah atau tapis
lolos rendah (low-pass
filter) digunakan untuk meneruskan sinyal berfrekuensi rendah
atau frekuensi yang berada di bawah frekuensi cut-off dan meredam sinyal
berfrekuensi tinggi. Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti perubahan
tegangan maupun data-data digital seperti citra dan suara.
Untuk sinyal listrik,
low-pass filter direalisasikan dengan meletakkan kumparan secara seri dengan
sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor secara paralel dengan sumber
sinyal. Contoh penggunaan filter ini adalah pada aplikasi audio, yaitu pada
peredaman frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk
speaker bass atausubwoofer(frekuensi rendah). Kumparan yang diletakkan
secara seri dengan sumber tegangan akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan
frekuensi rendah, sedangkan sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri akan
meredam frekuensi rendah dan meneruskan frekuensi tinggi.
Suatu filter lolos bawah
orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu kapasitor. Filter orde satu
ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan -20 dB/dekade atau –6 dB/oktav.
Penguatan tegangan untuk frekuensi lebih rendah dari frekuensi cut off adalah:
Av = - R2 / R1 sementara besarnya frekuensi cut off didapat dari: fC = 1 /
(2.R2C1.
Flter ini merupakan penapis yang memiiki pass band berawal dari w
= 2pf = 0 radian/detik sampai dengan w = w0 radian/detik, dimana w0 adalah
frekuensi cut-off.
a. Filter Pasif
Apabila menggunakan filter pasif, maka komponen yang digunakan
adalah RC, seperti pada gambar.

Gambar tersebut menunjukan Rangkaian LPF, dan tanggapannya.
Rangkaian ini mirip dengan rangkaian pembagi tegangan dari dua buah hambatan
seri, sehingga tegangan outputnya adalah



G =
Sehingga
penguatan filter RC seperti ditunjukan pada gambar 2 adalah



Atau dalam satuan dB,
![]() |
|||
![]() |
Dengan mengambil atau diperoleh pengutan
sebesar -3dB (berkurang 3dB), pada saat frekuensi ini dikenal sebagai frekuensi cut-off.
Untuk LPF, berlaku :
·
Frekuensi rendah (f<<) Gain
= 1 G = 0 dB
·
Frekuensi tinggi (f>>) Gain
=
,atau G = -20 log ωRC, dari persamaan
ini menunjukan bahwa kurva G vs. log f berupa kurva linear dengan slopenya
adalah -6 dB/oktaf (-20 dB/decade).

Jadi, LPF hanya meloloskan frekueni rendah
saja.
Pada frekuensi
cut-off daya outputnya tinggal setengah (1/2) dari daya input.
b. Active Filter
LPF aktif, merupakan penapis yang melewatkan frekuensi di bawah
frekuensi cut-off, yang didalamnya terjadi proses penguatan. LPF aktif
ternormalisasi merupakan model LPF saat frekuensi sudut ωc = 1 rad/s.
Komponen penyusun dari LPF aktf ini adalah Resistor, kapasitor,
dan Operational Amplifier sebagai penguat.
LPF jenis ini memiliki keuntungan, dapat dihindari pembebanan,
karena memiliki Z in yang besar, dan Z out yang kecil. Dan filter ini
dipengaruhi oleh kemampuan op-amp yang
digunakan.
Rangkaian LPF aktif ini dapat dibuat dengan gain = 1, seperti
gambar rangkaian berikut :

Rangkaian ini merupakan rangkaian Non-inverting dengan gain =
penguatan tegangan (A).

Rangkaian ini merupakan rangkaian Inverting dengan Gain =
penguatan tegangan (-A).
Nilai komponen
dari rangkaian LPF ini adalah harga komponen saat frekuensi sudut ωC = 1 rad/s, sehingga diperlukan proses
denormalisasi kembali agar sesuai dengan spesifikasi (besarnya komponen riil).
Rumus yang dapat digunakan pada rangkaian LPF :
¨ R = Rn X RAc
¨ L = (Ln X RAc) / (2πfCo)
¨ C = Cn / (2πfCo X RAc)
¨ α = αn x 2πfCo
¨ β = βn x 2πfCo
¨ f = fn X 2πfCo
Dimana :
¨ R : Resistor akhir
¨ Rn : Resistor
ternormalisasi
¨ RAc :
Resistor acuan = bilangan untuk melakukan normalisasi (bisa sumber beban)
¨ L : Induktor akhir
¨ Ln :
Induktor ternormalisasi
¨ fCo :
Frekuensi cuttoff
¨ C : Kapasitor akhir
¨ Cn :
Kapasitor ternormalisasi
¨ α :
Bagian pole riil akhir.
¨ αn : Bagian pole riil
ternormalisasi.
¨ β : Bagian
pole imajiner akhir.
¨ Βn : Bagian
pole imajiner ternormalisasi
¨ f :
Frekuensi akhir
¨ fn :
Frekuensi ternormalisasi
II.
Filter Lolos Atas
(High Pass Filter)
High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi,
atau frekuensi tang berada di atas frekuensi cut-off, tetapi mengurangi
amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cutoff.Nilai-nilai
pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang
filter ini disebut low cut filter, bass cut filteratau rumble filter yang juga
sering digunakan dalam aplikasi audio.High pass filter adalah lawan dari low
pass filter, dan band pass filter adalah
kombinasi dari high pass filter dan low pass filter.
Filter ini sangat
berguna sebagai filter yang dapat memblokir component frekuensi rendah yang
tidak diinginkan dari sebuah sinyal komplek saat melewati frekuensi tertinggi.
High pass filter yang
paling simple terdiri dari kapasitor yang terhubung secara pararel dengan
resistor, dimana reistansi dikali dengan kapasitor (RXC) adalah time constant
(τ).
Suatu filter lolos bawah
orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu kapasitor. Filter orde satu
ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan 20 dB/dekade atau 6 dB/oktav.
Penguatan tegangan untuk frekuensi lebih tinggi dari frekuensi cut off adalah:
Av = - R2 / R1 sementara besarnya frekuensi cut off didapat dari: fC = 1 /
(2.R1C1).
a. Pasif Filter
Apabila filter yang digunakan adalah High pass filter,
maka komponen yang digunakan adalah kapasitor yana diseikan dengan tegangan
input, dan hembatan yang diparalelkan dengan tegangan input, kebalikan dari Low
Pass Filter’
Gambar rangkaian dari High Pass Filter
adalah :

Gambar diatas merupakan rangkaian dari
high pass filter, dan tanggapannya.


Untuk menghitung besarnya, dilakukan sebagai berikut :

Dengan : Y : komponen imajiner,
X : Komponen Real.
Sehingga diperoleh :



Dengan
Untuk HPF, berlaku :
·
Frekuensi tinggi (f>>) Gain
= 1 G = 0
·
Frekuensi rendah (f<<) Gain
= ωRC, atau G = -20 ωRC
·
Slopenya (untuk f <<) adalah
-6dB/oktaf (-20 dB/decade).
b. Active Filter
HPF aktif
ternormalisasi:
CHPF = 1/RLPF dan RHPF = 1/CLPF
Pada HPF aktif, resistor yang menyebabkan terjadinya penguatan,
tidak perlu diganti dengan kapasitor.
III.
Filter Lolos Pita
(Band Pass Filter)
Sebuah band-passfilter merupakan
perangkat yang melewati frekuensi dalam kisaran
tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar
kisaran tersebut. Contoh dari analog elektronik band
pass filter adalah sirkuit RLC (a resistor-induktor-kapasitor sirkuit). Filter ini juga dapat
dibuat dengan menggabungkan -pass filter rendah dengan –pass filter tinggi .
Band
pass filter digunakan terutama di nirkabel pemancar dan penerima. Fungsi
utama filter seperti di pemancar adalah untuk membatasi bandwidth sinyal output
minimum yang diperlukan untuk menyampaikan data pada kecepatan yang diinginkan
dan dalam bentuk yang diinginkan. Pada receiverSebuah band
pass filter memungkinkan sinyal dalam rentang frekuensi yang dipilih untuk
didengarkan, sementara mencegah sinyal pada frekuensi yang tidak diinginkan.
Suatu
filter lolos pita dapat disusun dengan menggunakan dua tahap, pertama adalah
filter lolos atas dan kedua adalah filter lolos bawah.
Filter band-pass dapat
digolongkan sebagai pita sempit atau pita lebar. Filter pita sempit adalah
sebuah filter yang mempunyai band width lebih kecil dari sepersepuluh
frekuensi resonansinya (B<0,1ωr). jika band width-nya
lebih besar sepersepuluh dari frekuensi resonansi maka (B>0,1ωr),
filter tersebut merupakan sebuah filter pita lebar.
Perbandingan antara frekuensi resonansi dan lebar pita dikenal sebagai faktor
kualitas (Q) dari rangkaiannya. Q menunjukan selektifitas dari rangkaian, makin
tinggi nilai Q makin selektif rangkaian filter tersebut.


Untuk fiter-filter pita sempit, Q
dari rangkaian lebih besar dari 10 dan untuk filter-filter pita lebar Q lebih
kecil dari 10. Filter band-pass disusun dengan filter high-pass dan
filter low-pass.
Penguatan
tegangan untuk pita lolos adalah: Av = (-R2 / R1) (-R4 / R3) Besarnya frekuensi
cut off atas didapat dari: fCH = 1 / (2.R1C1) Besarnya frekuensi cut off bawah
didapat dari: fCL = 1 / (2.R4C2).
Untuk
membuat band pass filter, dapat dilakukan dengan menggabungkan LPF + HPF, atau
HPF + LPF. Diharapkan rangkaian berikutnya memiliki beban yang lebih besar,
artinya :
·
Bila LPF + HPF, maka beban
(impedansi) HPF harus lebig besar dibandingkan dengan LPF
·
Bila dipilih LPF + HPF, maka
beban (impedansi) LPF harus lebih besar bila dibandingkan dengan HPF.
a. Pasive Filter
Band
pass filter (BPF) adalah filter yang akan meloloskan sinyal pada range
frekuensi diatas frekuensi batas bawah (fL) dan dibawah frekuesni batas atas
(fH). Dalam band pass filter (BPF) ini dikenal 2 jenis rangkaian band pass
filter (BPF) yaitu band pass filter (BPF) bidang lebar dan band pass filter
(BPF) bidang sempit. Untuk membedakan kedua rangkaian ini adalah dengan melihat
dari nilai figure of merit (FOM) atau Faktor kualitas (Q).
Bila Q < 10, maka digolongkan sebagai band pass filter (BPF)
bidang lebar. Bila Q > 10, maka digolongkan sebagai band pass filter (BPF)
bidang sempit
Rangkaian Band
Pass Filter ini juga dapat disebut rangkaian RLC Paralel, karena disusun dari
komponen Resistor (R), Induktor (L), dan Kapasitor (C) yang disusun secara
aralel seperti pada gambar berikut :

Berdasarkan prinsip pembagi tegangan, tegangan outputnya adalah :


Dengan
Sehingga penguatannya adalah

Atau dalam representasi grafis, penguatannya terhadap frekuensi
ditunjukkan pada gambar berikut :


Penguatan pada frekuensi resonansi

Dengan :
BW : lebar
frekuensi yaitu selang frekuensi pada saat daya output menjadi
setengah (1/2)-nya.
Ωo :
frekuensi tengah pada saat rangkaian resonansi, frekuensi ini dikenal juga
sebagai frekuensi resonansi.
Pada saat daya
outputnya menjadi ½ dari daya input, hal ini berarti

Hal ini berarti

![]() |
Atau
![]() |
![]() |
Untuk <<, solusi dapat didekati dengan
![]() |
Atau
b. Active Filter
Band
pass filter (BPF) adalah filter yang akan meloloskan sinyal pada range
frekuensi diatas frekuensi batas bawah (fL) dan dibawah frekuesni batas atas
(fH). Dalam band pass filter (BPF) ini dikenal 2 jenis rangkaian band pass
filter (BPF) yaitu band pass filter (BPF) bidang lebar dan band pass filter
(BPF) bidang sempit. Untuk membedakan kedua rangkaian ini adalah dengan melihat
dari nilai figure of merit (FOM) atau Faktor kualitas (Q).
·
Bila Q < 10, maka digolongkan sebagai band
pass filter (BPF) bidang lebar.
·
Bila Q > 10, maka digolongkan sebagai band
pass filter (BPF) bidang sempit.
Filter jenis ini terbagi atas :
Ø BPF
Bidang Lebar
Syarat BPF bidang lebar
adalah Q<10, biasanya didapat dari 2 rangkaian filter HPF dan LPF yang
mereka saling di serie dengan urutan tertentu dan frekuensi cut off harus
tertentu. Misalnya urutan serie adalah HPF disusul LPF, dan L f dari HPF harus
lebih kecil dari H f dari LPF.
Ø BPF
Bidang Sempit
Syarat
BPF bidang sempit adalah Q > 10. Rangkaian yang digunakan bisa seperti
gambar diatas tapi ada rangkaian khusus untuk BPF bidang sempit. Rangkaian
khusus inipun bisa pula digunakan untuk BPF bidang lebar, tapi spesialisnya
untuk bidang sempit. Rangkaian ini sering disebut multiple feedback filter
karena satu rangkaian menghasilkan 2 batasan Lf dan Hf . Gambar rangkaian serta
contoh bandwidth bidang sempit diberikan seperti berikut ini. Persamaan
persamaannya pun beda dan tersendiri. Komponen pasif yang digunakan sama dengan
komponen pasif dari LPF dan HPF.
IV.
Filter Tolak Rendah
(Band Stop Filter)
Dalam
pemrosesan sinyal, filter band-stop atau band-penolakan filter adalah filter
yang melewati frekuensi paling tidak berubah, tetapi attenuates mereka dalam
rentang tertentu ke tingkat yang sangat rendah. Ini adalah kebalikan dari
filter band-pass. Sebuah filter takik adalah filter band-stop dengan stopband
sempit (tinggi faktor Q). Notch filter digunakan dalam reproduksi suara hidup
(Public Address sistem, juga dikenal sebagai sistem PA) dan instrumen penguat
(terutama amplifier atau preamplifiers untuk instrumen akustik seperti gitar
akustik, mandolin, bass instrumen amplifier, dll) untuk mengurangi atau
mencegah umpan balik , sedangkan yang berpengaruh nyata kecil di seluruh
spektrum frekuensi. band filter membatasi 'nama lain termasuk', 'Filter
T-takik', 'band-eliminasi filter', dan 'menolak band-filter'. Biasanya,
lebar stopband kurang dari 1-2 dekade (yaitu, frekuensi tertinggi dilemahkan
kurang dari 10 sampai 100 kali frekuensi terendah dilemahkan). Dalam pita
suara, filter takik menggunakan frekuensi tinggi dan rendah yang mungkin hanya
semitone terpisah.
a. Pasif Filter
Rangkaian ini dapat juga disebut sebagai
rangkaian RLC seri, karena komponen yang digunakan adalah Resistor (R),
Induktor (L), dan Kapasitor (C), dan dihubungkan secara seri seperti pada
gambar berikut.

Berdasarkan prinsip rangkaian pembagi tegangan, maka
tegangan outputnya adalah ;

![]() |
Dengan
![]() |
Sehingga penguatannya adalah
Dan, tanggapannya terhadap frekuensi adalah :



Dengan
X = R
Maka dapat digambarkan :


Sehingga beda fasenya adalah
Hal ini berarti bahwa :
·
Pada frekuensi
rendah, (f<<), Φ > -90

·
Pada frekuensi resonansi
·
Pada frekuensi tinggi
(f>>), Φ > +90
Tidak ada komentar:
Posting Komentar