A.
Pemancar
SSB
1. Pengertian
Sistem pesawat radio jenis SSB adalah jenis komunikasi yang memakai frekuensi HF(3 – 30 Mhz) menggunakan pemodulasi AM dengan salah satu sisi band, baik itu sisi band atas USB (sper side band) atau sisi band bawah LSB (low side band). Biasanya untuk efesiensi daya yang dipancarkan, maka daya pembawa (carrier) ditekan, sehingga disebut SSB-supressed carrier (SSBSC).
Sistem pesawat radio jenis SSB adalah jenis komunikasi yang memakai frekuensi HF(3 – 30 Mhz) menggunakan pemodulasi AM dengan salah satu sisi band, baik itu sisi band atas USB (sper side band) atau sisi band bawah LSB (low side band). Biasanya untuk efesiensi daya yang dipancarkan, maka daya pembawa (carrier) ditekan, sehingga disebut SSB-supressed carrier (SSBSC).
Dalam kondisi tertentu pada satu frekuensi pembawa (freq. Carrier) dapat
digunakan untuk komunikasi dua chanel
yaitu USB dan LSB.Karena sinyal informasi memodulasi carrier secara AM, maka
pengaruh noise pada saluran (media udara) pada sinyal AM yang diterima akan
sangat besar. Sehingga kualitas suaranya kurang baik. Hal ini dapat dikurangi
dengan mengatur frekuensi secara lebih teliti yaitu dengan menggunakan
fasilitas”clarifier” pada pesawat SSB.
Upaya lain adalah dengan mengatur jadwal komunikasi (time scedule) dimana
dipilih saat-saat yang tepat untuk berkomunikasi sebab kondisi atmosfeer selalu
berubah.
Untuk keperluan
jangkauan komunikasi perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
a)
Frekuensi yang digunakan, karena tiap frekuensi berbeda
jarak jangkauannya.
b)
Bentuk antena disesuaikan dengan pola radiasi yang
diiinginkan, apakah directional atau omni-directional.
Hal-hal yang perlu diingat bahwa ”komunikasi yang baik bukan berarti
jangkauannya jauh, tetapi tepat sasaran”. Apalah artinya kalau pesawat dengan
daya pancar besar, tetapi lawan bicara kita tidak dapat dihubungi, bahan
mengaggu pihak lain karena tertutup oleh sinyal yang kita kirim.
2. Prinsip – prinsip Pemancar SSB
Pada
Single Side Band, didalammnya terdapat modulasi amplitudo (AM). Pada saat modulasi terdapat pencampuran antara frekuensi
radio dengan frekuensi audio. Setiap pencampuran dua frekuensi akan terjadi
proses penjumlahan kedua frekuensi dan sekaligus terjadi proses pengurangan
dari kedua frekuensi tersebut. Jadi setiap kali kita memodulir carrier, akan
menghasilkan dua frekuensi sekaligus atau disebut Double Side Band (DSB). Namun
agar tidak terjadi pemborosan dan tidak efisien dalam proses pemancaran
sehingga cukup memancarkan salah satu side band saja. Mode semacam ini dikatakan mode SSB.
Penguatan untuk
pemancar SSB dilakukan dengan penguat yang bekerja pada kelas A , AB, atau kelas
B ( linier amplifier ), hal ini disebabkan karena sinyal SSB menghendaki
linieritas pada bentuk envelopnya. Sedangkan penguat yang bekerja pada kelas C
bukanlah suatu penguat linier, karena penguat klas C lebih bersifat sebagai
penguat switching, oleh sebab itu penguat kelas C tidak cocok apabila digunakan
sebagai penguat sinyal SSB, walaupun efesiensinya lebih tinggi dibandingkan
dengan penguat lainya.
Sebenarnya
penguat linier dapat diguankan untuk penguatan sinyal-sinyal FM, AM. Tetapi
karena sinyal-sinyal tersebut tidak menghendaki linieritas envelopnya,
disamping itu karena linier amplifier efesiensinya hanya rendah saja, maka
linier amplifier tidak lazim digunakan untuk menguati sinyal-sinyal tersebut.
Biasanya sinyal-sinyal tersebut diperkuat dengan menggunakan penguat kelas C
yang jauh lebih tinggi efesiensinya.
Penggunaan
pemancar SSB secara murni pada stasiun Broadcast tidak pernah kita temui.
Tetapi secara tidak langsung dapat kita temui pada pemancar dengan mode
FM Stereo . Pada pemancar FM Stereo dapat kita temui DSBSC ( Double Side
Band-Suppressed Carrier), yaitu sejenis AM tetapi carriernya praktis menjadi
nol. DSBSC pada pemancar FM-Stereo ini digunakan sebagai subchanel multiplexer
dengan sub-carrier 38 Khz.
Dari semua
contoh pemancar yang kita bicarakan , terlihat bahwa bagian terpenting dari
sebuah pemancar adalah bagian Osilatornya. Oleh sebab itu masalah osilator ini
harus benar-benar dipahami oleh setiap teknisi atau operator pemancar.
Keuntungan pemancar SSB :
a)
Pemancar SSB dikatakan lebih efisien daripada AM (DSB), ini dapat diberikan gambaran sebagai berikut. Misalnya
pemancar AM (DSB) dengan power 150 Watt (kedalaman modulasi 100%), maka
power pada USB dan LSB masing-masing 25 Watt dan carrier mempunyai power 100
Watt dan diketahui bahwa audio berada pada side band tersebut. Pada pancaran SSB, yang dipancarkan hanya salah satu side band ialah LSB atau USB
yang powernya hanya 25 Watt. Dengan pancaran SSB 25 Watt tersebut, audio sudah dapat sampai pada tujuan
dengan kejelasan informasi yang sama dengan pancaran AM (DSB) 150 Watt tadi.
b)
Lebar band yang dapat lebih sempit.
Untuk keperluan komunikasi, mode SSB hanya memerlukan kelebaran band sekitar 3 Kc sedangkan
dengan mode DSB diperlukan sekitar 6 Kc, sehingga mode SSB memberikan penghematan penggunaan band.
B. Cara Kerja Pemancar SSB
Sebuah radio
pemancar SSB yaitu input melalui mic / key morse yang berfungsi sebagai
pengubah sinyal suara/ketukan menjadi sinyal listrik yang diperlukan oleh
radio. Sinyal informasi yang sudah menjadi sinyal listrik pada frekuensi rendah
(300 – 3400) Hz diteruskan ke modulator (balance modulator) diperkuat dahulu
sinyalnya agar sesuai dengan level minimum yang diperlukan balance modulator.
Di dalam modulator ini ada dua pertemuan sinyal (gelombang) yaitu gelombang
informasi dan gelombang pembawa (RF / frekuensi carrier) yang nilainya jauh
lebih tinggi dari frekuensi informasi. Frekuensi carrier ditimbulkan dari
sebuah rangkaian osilator / cristal yang telah disiapkan yang disebut carrier
osilator. Output dari modulator balance terdiri dari dua sinyal yaitu USB dan
LSB dan dapat juga disebut double side band (DSB). Sinyal ini sudah dalam
bentuk termodulasi.Kedua sinyal ini memiliki informasi yang sama, karena yang
diinginkan adalah salah satu sinyal saja. Maka diperlukan filter SSB yang akan
memfilter salah satu side. Apakah USB atau LSB guna meminimalkan energi yang
diperlukan. Output dari filter SSB memiliki sinyal dengan frekuensi sama dengan
frekuensi carrier. Untuk bekerja pada frekuensi yang dikehendaki kita
menggunakan variable frequency ossilator guna mencampur frekuensi yang sudah
termodulasi.
Output balance mixer siap untuk dikirimkan / dipancarkan melalui media
transmisi. Karena output madi mixer balance memiliki level yang rendah, maka
kita perlukan sebuah penguat yang disesuikan keperluan daerah cakupannya
(jarak). Penguat ini biasanya disebut blok penguat RF, dimana didalamnya
terdapat driver, filter dan penguat akhir sebelum dipancarkan melalui antena
misalnya.
Balance Modulator
Balance modulator adalah perangkat yang perangkat yang
dapat mengubah sinyal, biasanya dalam
bentuk amplitudo termodulasi (AM) sinyal radio. Dibutuhkan sinyal asli dan
sinyal pembawa, dan kemudian memodulasi sehingga sinyal sideband datang melalui
ouput dari modulator seimbang. Hal ini dapat membuat sinyal yang dihasilkan
menjadi seimbang karena ada sedikit noise yang sinyal pembawanya (sinyal carrier)
telah dihapus. Fungsi dari sebuah modulator digunakan untuk memodulasi sinyal
chrominance ke subcarrier untuk menghasilkan sinyal doubleside band yang
termodulasi. Komponen video spliter
diterapkan pada fase yang memproduksi dua sinyal anti phase video baseband,
yang pada gilirannya diterapkan untuk modulator switch didorong anti phase di
tingkat carrier untuk menghasilkan sinyal DSBSC diterminal keluaran umum. Untuk mengurangi output pembawa residu yang
dihasilkan dari ketidakseimbangan video selama tingkat hitam, sebuah sirkuit
sampel-dan-terus digabungkan untuk masing-masing output dari splitter fase dan
terjaga keamanannya selama tingkat hitam.Sebuah penguat diferensial
membandingkan sinyal sampel dan mengurangi ketidakseimbangan dalam cara umpan
balik untuk menghilangkan sisa subcarrier selama tingkat hitam.
4) Local Osilator
Osilator yaitu suatu
rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran listrik dengan frekuensi
tertentu dan amplitudonya
tetap. Dasar dari sebuah osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan
sistem feedback, yaitu sebagian sinyal keluaran yang dikembalikan
lagi ke masukan dengan phase dan tegangan yang
sama sehingga terjadi osilasi yang terus menerus.
Adapun beberapa bagian
yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi osilasi yaitu adanya
rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank
circuit.
Rangkaian feedback yaitu
suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal keluarannya dikembalikan lagi
ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya terjadinya tegangan dan phase yang
sama antara input dan output, juga menjadi salah satu syarat penting terjadinya
osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya rangkaian feedback menggunakan
komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan
frekuensi kerja dari osilator frekuensi pembawa (carrier), yang
digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen L dan C
karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin
kecil harga komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena
frekuensi yang dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi
karena terbatasnya harga Resistor. Tinggi rendahnya frekuensi bisa
ditentukan pada komponen L dan C pada Tank Circuit
5)
Balance Mixer
RF mixer secara luas digunakan untuk
frekuensi radio aplikasi RF. Mixer digunakan di arena ini kalikan dua sinyal
memasuki sirkuit bersama-sama. (Catatan - mixer audio yang menambah sinyal
bersama-sama). Multiplier jenis mixer yang digunakan dalam aplikasi frekuensi
radio yang dibentuk dengan menggunakan perangkat non-linear. Akibatnya dua
sinyal memasuki rangkaian dikalikan bersama-sama - output pada waktu tertentu
adalah proporsional dengan produk dari tingkat dua sinyal masuk sirkuit pada
saat itu. Hal ini menimbulkan sinyal pada frekuensi yang sama dengan jumlah dan
perbedaan frekuensi dari dua sinyal memasuki sirkuit.
Salah
satu sirkuit sederhana mixer didasarkan sekitar dua dioda. Jenis dioda yang
dikenal sebagai dioda seimbang rangkaian mixer tunggal menyediakan penolakan
dari sinyal input pada output sebagai akibat dari fakta bahwa dua input yang
seimbang.
RF
rangkaian mixer hanya tunggal seimbang dan sebagai hasilnya tidak memberikan
isolasi antara dua port input. Ini berarti bahwa sinyal dari osilator lokal
bisa bocor ke garis sinyal input dan ini dapat menimbulkan distorsi
intermodulasi. Namun untuk banyak aplikasi sirkuit ini beroperasi cukup
memuaskan. Dimana hal ini mungkin menjadi masalah kemudian mixer seimbang ganda
harus digunakan.
RF
rangkaian mixer memiliki kerugian konversi yang khas, yaitu perbedaan antara
sinyal input dan output dari sekitar 8dB, meskipun hal ini tergantung pada
komponen yang digunakan dan konstruksi. Dioda harus sama hampir cocok mungkin,
dan transformator harus seimbang erat untuk penolakan optimal dari sinyal input
pada output.
Dimana sinyal input secara luas spasi frekuensi, adalah mungkin untuk memanfaatkan variasi dari mixer dioda seimbang tunggal dasar untuk efek yang baik. Rangkaian yang ditunjukkan di bawah ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, misalnya di mana sinyal audio harus dimodulasi ke frekuensi radio, RF, operator. Dalam rangkaian dua sinyal digabungkan menggunakan C1 sebagai pass filter yang tinggi, dan kombinasi RFC dan C2 sebagai low pass filter. Dengan cara ini kebocoran antara dua port input diminimalkan. Sebuah perbaikan lebih lanjut adalah bahwa kontrol keseimbangan dimasukkan ke dalam rangkaian mixer seimbang. Ini digunakan untuk memastikan keseimbangan optimal. Misalnya saat digunakan untuk memodulasi pembawa RF, dapat digunakan untuk meminimalkan tingkat pembawa pada output, sehingga memastikan hanya dua sidebands diproduksi.
Dimana sinyal input secara luas spasi frekuensi, adalah mungkin untuk memanfaatkan variasi dari mixer dioda seimbang tunggal dasar untuk efek yang baik. Rangkaian yang ditunjukkan di bawah ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, misalnya di mana sinyal audio harus dimodulasi ke frekuensi radio, RF, operator. Dalam rangkaian dua sinyal digabungkan menggunakan C1 sebagai pass filter yang tinggi, dan kombinasi RFC dan C2 sebagai low pass filter. Dengan cara ini kebocoran antara dua port input diminimalkan. Sebuah perbaikan lebih lanjut adalah bahwa kontrol keseimbangan dimasukkan ke dalam rangkaian mixer seimbang. Ini digunakan untuk memastikan keseimbangan optimal. Misalnya saat digunakan untuk memodulasi pembawa RF, dapat digunakan untuk meminimalkan tingkat pembawa pada output, sehingga memastikan hanya dua sidebands diproduksi.
Rangkaian
dioda mixer seimbang tunggal dengan kontrol keseimbangan.Meskipun bentuk
yang seimbang dioda rangkaian mixer tunggal memang membutuhkan komponen yang
lebih sedikit, kinerja ditingkatkan sebagai variabel resistor memungkinkan
keseimbangan yang lebih baik yang akan dicapai, dan tambahan ada beberapa
bentuk isolasi antara dua input.
I.
Filter Lolos Atas (High Pass
Filter)
High pass filter adalah jenis
filter yang melewatkan frekuensi tinggi, atau frekuensi tang berada di atas
frekuensi cut-off, tetapi mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah
daripada frekuensi cutoff.Nilai-nilai pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda
untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang filter ini disebut low cut filter, bass cut filteratau rumble filter yang juga
sering digunakan dalam aplikasi audio.High pass filter adalah lawan dari low
pass filter, dan band pass filter adalah
kombinasi dari high pass filter dan low pass filter. Filter ini sangat berguna
sebagai filter yang dapat memblokir component frekuensi rendah yang tidak
diinginkan dari sebuah sinyal komplek saat melewati frekuensi tertinggi.
High pass filter yang
paling simple terdiri dari kapasitor yang terhubung secara pararel dengan resistor,
dimana reistansi dikali dengan kapasitor (RXC) adalah time constant (τ).
Suatu filter lolos bawah
orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu kapasitor. Filter orde satu
ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan 20 dB/dekade atau 6 dB/oktav.
Penguatan tegangan untuk frekuensi lebih tinggi dari frekuensi cut off adalah:
Av = - R2 / R1 sementara besarnya frekuensi cut off didapat dari: fC = 1 /
(2.R1C1).
a.
Pasif Filter
Apabila filter yang
digunakan adalah High pass filter, maka komponen yang digunakan adalah kapasitor
yana diseikan dengan tegangan input, dan hembatan yang diparalelkan dengan
tegangan input, kebalikan dari Low Pass Filter’
Gambar rangkaian dari High Pass Filter adalah :

Gambar diatas merupakan rangkaian dari high pass filter, dan
tanggapannya.


Untuk menghitung besarnya,
dilakukan sebagai berikut :

Dengan : Y : komponen
imajiner,
X : Komponen Real.
Sehingga diperoleh :



Dengan
Untuk HPF, berlaku :
·
Frekuensi tinggi (f>>) Gain
= 1 G = 0
·
Frekuensi rendah (f<<) Gain
= ωRC, atau G = -20 ωRC
·
Slopenya (untuk f <<)
adalah -6dB/oktaf (-20 dB/decade).
b. Active Filter
HPF aktif ternormalisasi:
CHPF = 1/RLPF dan RHPF = 1/CLPF
Pada HPF aktif, resistor
yang menyebabkan terjadinya penguatan, tidak perlu diganti dengan kapasitor.
7. Penguat Linear
Penguat linier pada umumnya dibutuhkan orang untuk memperkuat sinyal SSB
atau DSB sebelum dipancarkan dengan power besar. Mengapa demikian ? Karena
dalam sinyal yang dibangkitkan telah terkandung informasi berupa sinyal yang
sinkron dengan modulasi audio sehingga informasi ini harus tetap utuh ketika
dipancarkan, tidak berubah bentuknya sejak dibangkitkan pada exciter sampai
dipancarkan melalui antenna. Jenis penguat yang tetap mempertahankan bentuk
informasi mulai tahap awal sampai tahap akhir ini dinamakan penguat linier.
SSB cenderung banyak noisenya, adakah yang bisa menghilangkan noise tersebut sejernih komunikasi di 2 meter band
BalasHapusSSB cenderung banyak noisenya, adakah yang bisa menghilangkan noise tersebut sejernih komunikasi di 2 meter band?
BalasHapusSalam kenal om Dennis
BalasHapusinfonya sangat bermanfaat bagi ane
BalasHapusSolder hp