Op - Amp (Operational Amplifier)
SEJARAH
PERKEMBANGAN OP-AMP
Pengembangan rangkaian terpadu IC
luar telah ada sejak tahun 1960, pertama telah dikembangkan pada “ chip “
silikon tunggal. Rangkaian terpadu itu merupakan susunan antara transidtor,
dioda sebagai penguat beda dan pasangna Darlington. Kemudian tahun 1963
industri semikonduktor Fairchild
memperkenalkan IC OP-AMP pertama kali µA 702, yang mana merupakan pengembangan IC OP-AMP yang lain sebelumnya, dimana tegangan sumber ( Catu Daya ) dibuat tidak sama yaitu + UCC = + 12 V dan - UEE = - 6 V, dan resistor inputnya rendah sekali yaitu ( 40 KW ) dan gain tegangan ( 3600 V/V ).
IC tipe µA702 ini tidak direspon oleh industri- industri lain karena tidak universal.
Tahun 1965 Fairchild memperkenalkan IC MA709 merupakan kelanjutan sebagai tandingan dari µA702. Dengan banyak kekhususan tipe µA709 mempunyai tegangan sumber yang simetris yaitu + UCC = 15 V dan –
UEE = -15 V,resistan input yang lebih tinggi ( 400 KW ) dan gain tegangan yang lebih tinggi pula (45.000 V/v). IC µA709 merupakan IC linear pertama yang cukup baik saat itu dan tidak dilupakan dalam sejarah dan merupakan generasi OP-AMP yang pertama kali. Generasi yang pertama OP-AMP dari Motorola yaitu MC1537. Beberapa hal kekurangan OP-AMP generasi pertama yaitu :
1. Tidak adanya proteksi hubung singkat. Karena OP-AMP sangat rawan terhadap hubung singkat ke ground, maka seharusnya proteksi ini penting.
2. Suatu kemungkinan problem “ latch up “. Tegangan output dapat di “ latch up “ sampai pada beberapa harga yang karena kesalahan dari perubahan inputnya.
3. Memerlukan Jaringan frekuensi eksternal sebagai kompensasi
memperkenalkan IC OP-AMP pertama kali µA 702, yang mana merupakan pengembangan IC OP-AMP yang lain sebelumnya, dimana tegangan sumber ( Catu Daya ) dibuat tidak sama yaitu + UCC = + 12 V dan - UEE = - 6 V, dan resistor inputnya rendah sekali yaitu ( 40 KW ) dan gain tegangan ( 3600 V/V ).
IC tipe µA702 ini tidak direspon oleh industri- industri lain karena tidak universal.
Tahun 1965 Fairchild memperkenalkan IC MA709 merupakan kelanjutan sebagai tandingan dari µA702. Dengan banyak kekhususan tipe µA709 mempunyai tegangan sumber yang simetris yaitu + UCC = 15 V dan –
UEE = -15 V,resistan input yang lebih tinggi ( 400 KW ) dan gain tegangan yang lebih tinggi pula (45.000 V/v). IC µA709 merupakan IC linear pertama yang cukup baik saat itu dan tidak dilupakan dalam sejarah dan merupakan generasi OP-AMP yang pertama kali. Generasi yang pertama OP-AMP dari Motorola yaitu MC1537. Beberapa hal kekurangan OP-AMP generasi pertama yaitu :
1. Tidak adanya proteksi hubung singkat. Karena OP-AMP sangat rawan terhadap hubung singkat ke ground, maka seharusnya proteksi ini penting.
2. Suatu kemungkinan problem “ latch up “. Tegangan output dapat di “ latch up “ sampai pada beberapa harga yang karena kesalahan dari perubahan inputnya.
3. Memerlukan Jaringan frekuensi eksternal sebagai kompensasi
( dua kapasitor danresistor) untuk operasi
yang stabil.
Selanjutnya tahun 1968 teknologi OP-AMP dikembangkan oleh Fairchild dengan IC µA741 yang telah dilengkapi proteksi hubung singkat , stabil, resistor input yang lebih tinggi ( 2 MW ), gain tegangan yang ekstrim ( 200.000 V/V ) dan kemampuan offset null ( zerro offset ). OP-AMP 741 termasuk generasi kedua dan IC yang lain juga termasuk OP-AMP generasi kedua yaitu LM101, LM307, µA748 dani MC1558 merupakan OP-AMP yang berfungsi secara umum sebagaimana LM307. Untuk tipe – tipe OP-AMP yang khusus seperti mengalami peningkatan dari segii kegunaan atau fungsinya seperti : LM318 (dengan kecepatan tinggi sekitar 15 MHZ). Lebar band kecil dengan “ slew rate “ 50 V/µS. IC µA 771 merupakan OP-AMP dengan input bias arus yang rendah yaitu 200 pA dan “ slew rate “ yang tinggi 13 V/µS. Lalu µA714 yaitu IC OP AMP yang presisi dengan noise rendah (1,3 µA/10C), offset tegangan yang rendah ( 75 µV ), offset arus yang rendah ( 2,8 nA ). Tipe IC OP-AMP lain yaitu µA791 merupakan OP-AMP sebagai penguat daya (Power Amplifier) dengan kemampuan arus output 1A. Dan IC OP-AMP µA776 adalah OP-AMP yang multi guna bisa diprogram. Generasi – generasi yang akhir inilah yang banyak dijumpai dalam pameran – pameran untuk pemakaian – pemakaian khusus. IC linear dalam pengembangannya tidak cukup hanya disitu saja bahkan sudah dibuat blok – blok sesuai keperluan seperti untuk keperluan
konsumen (audio, radio dan TV), termasuk keperluan industri seperti (timer, regulator dan lain-lainnya). Bahkan belakangan ini dikembangkan OP-AMP dengan teknologi BI - FET dan “ laser trimming “. Karena dengan teknologi BI - FET lebar band bisa ditekan dan “ slew rate “ cepat, bersama ini pula bias
arus rendah dan offset input arus rendah. Contoh tipe OP-AMP BI – FET LF351, dan LF353 dengan input bias ( 200 pA ) dan offset arus ( 100 pA ), bandwidth gain unity yang besar ( 4 MHZ ), dan “ slew rate “ yang cepat (13V/MS ) dan ditambah lagi pin kaki – kakinya sama dengan IC µA741 (yang ganda) dan IC MC1458).
Selanjutnya tahun 1968 teknologi OP-AMP dikembangkan oleh Fairchild dengan IC µA741 yang telah dilengkapi proteksi hubung singkat , stabil, resistor input yang lebih tinggi ( 2 MW ), gain tegangan yang ekstrim ( 200.000 V/V ) dan kemampuan offset null ( zerro offset ). OP-AMP 741 termasuk generasi kedua dan IC yang lain juga termasuk OP-AMP generasi kedua yaitu LM101, LM307, µA748 dani MC1558 merupakan OP-AMP yang berfungsi secara umum sebagaimana LM307. Untuk tipe – tipe OP-AMP yang khusus seperti mengalami peningkatan dari segii kegunaan atau fungsinya seperti : LM318 (dengan kecepatan tinggi sekitar 15 MHZ). Lebar band kecil dengan “ slew rate “ 50 V/µS. IC µA 771 merupakan OP-AMP dengan input bias arus yang rendah yaitu 200 pA dan “ slew rate “ yang tinggi 13 V/µS. Lalu µA714 yaitu IC OP AMP yang presisi dengan noise rendah (1,3 µA/10C), offset tegangan yang rendah ( 75 µV ), offset arus yang rendah ( 2,8 nA ). Tipe IC OP-AMP lain yaitu µA791 merupakan OP-AMP sebagai penguat daya (Power Amplifier) dengan kemampuan arus output 1A. Dan IC OP-AMP µA776 adalah OP-AMP yang multi guna bisa diprogram. Generasi – generasi yang akhir inilah yang banyak dijumpai dalam pameran – pameran untuk pemakaian – pemakaian khusus. IC linear dalam pengembangannya tidak cukup hanya disitu saja bahkan sudah dibuat blok – blok sesuai keperluan seperti untuk keperluan
konsumen (audio, radio dan TV), termasuk keperluan industri seperti (timer, regulator dan lain-lainnya). Bahkan belakangan ini dikembangkan OP-AMP dengan teknologi BI - FET dan “ laser trimming “. Karena dengan teknologi BI - FET lebar band bisa ditekan dan “ slew rate “ cepat, bersama ini pula bias
arus rendah dan offset input arus rendah. Contoh tipe OP-AMP BI – FET LF351, dan LF353 dengan input bias ( 200 pA ) dan offset arus ( 100 pA ), bandwidth gain unity yang besar ( 4 MHZ ), dan “ slew rate “ yang cepat (13V/MS ) dan ditambah lagi pin kaki – kakinya sama dengan IC µA741 (yang ganda) dan IC MC1458).
Industri Motorola melanjutkan
pengembangan OP-AMP dengan teknologi “ trimming dan BI-FET “ ( disingkat
TRIMFET ) untuk memperoleh kepresisian karakteristik input dengan harga yang
rendah, ontoh MC34001 / MC34002 / MC34004 masing – masing adalah OP-AMP
tunggal, ganda dan berjumlah empat (guard)
Pengertian Dasar Op-Amp
Operational
Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang
sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling
sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan
differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi
op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting
differensiatordanintegrator.
Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.
Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.
Op-ampideal
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatanyangterukur(finite).
Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.
Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :
Aturan 1: Perbedaan tegangan antara input
v+ &
v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v- )
Aturan 2: Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)
Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-amp.
Aturan 2: Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)
Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-amp.
Jenis Op -
Amp
IC ( Integrated Circuit ) dibedakan
kedalam “ Digital “ dan “ Analog “, IC Analog biasanya termasuk dari bagian IC
linear. IC ini merupakan rangkaian integrasi kumpulan dari beberapa komponen
aktip diskrit seperti transistor, Dioda atau FET dan lain – lainnya serta
komponen pasip seperti resistor, kapasitor dan lain-lainnya. IC linar biasanya
digunakan sebagai penguat, filter, pengali frekuensi ( Frequency Multiplier )
serta modulator yang biasanya memerlukan komponen dari luar agar sempurna
seperti kapasitor, resistor dan lain-lainnya. Mayoritas IC linear adalah
OP-AMP, yang biasanya digunakan sebagai penguat, filter aktip, integrator dan
differensiator serta untuk aplikasi – aplikasi lainnya.
Sedangkan OP-AMP yang untuk keperluan rangkaian khusus seperti aplikasi komparator, regulator tegangan supply dan fungsi – fungsi khusus yang lainnya termasuk penguat daya besar.
Sedangkan OP-AMP yang untuk keperluan rangkaian khusus seperti aplikasi komparator, regulator tegangan supply dan fungsi – fungsi khusus yang lainnya termasuk penguat daya besar.
Beberapa fungsi IC linear yang umum dan khusus akan diberikan lengkap beserta contohnya, termasuk kode produksi sampai ke bentuk model kemasannya.
Jenis IC linear berdasarkan fungsi dan fabrikasi
IC linear atau analog yang fungsinya umum biasanya digunakan pada rangkaian – rangkaian integrator, differensiator, penguat penjumlah ( summing amplifier ) atau yang lainnya. Contoh IC yang umum adalah LM / µA741 atau tipe 351. Disisi lain untuk IC linear yang khusus ( special ) biasanya hanya digunakan pada aplikasi-aplikasi khusus, contoh untuk tipe LM380 hanya bisa digunakan pada aplikasi penguat audio ( audio amplifier ). Tipe seri IC linear mempunyai pengertian yang berbeda sesuai dengan fabrikasi atau pabrik pembuat IC tersebut.
Di Amerika saja sekitar 30 industri
memproduksi IC sebanyak 1 ( satu ) juta lebih setiap tahunnya. Masing-masing
industri mempunyai kode – kode tertentu dan tanda-tanda khusus untuk
penomorannya. Berikut ini diberikan tipe dan inisial serta penomoran dan kode
produksi IC linear yang beredar di pasar elektronikaselamaini :
Selain industri pembuat IC linear tersebut masih banyak lagi seperti Mitsubishi, Hitachi, Matsushita, Sony, Sharp, Sanyo, dan lain-lainnya. Untuk mengenal pengertian kode dan inisial ini diberi contoh 1 (satu ) IC linear yang umum diproduksi oleh beberapa industri :
* LM741 : IC OP-AMP 741 diproduksi National Semiconductor
* MC17141 : IC OP-AMP 741 diproduksi Motorola
* CA3741 : IC OP-AMP 741 diproduksi R C A
* SN52741 : IC OP-AMP 741 diproduksi Texas Instruments
* N5741 : IC OP-AMP 741 diproduksi Signetics
Selain industri pembuat IC linear tersebut masih banyak lagi seperti Mitsubishi, Hitachi, Matsushita, Sony, Sharp, Sanyo, dan lain-lainnya. Untuk mengenal pengertian kode dan inisial ini diberi contoh 1 (satu ) IC linear yang umum diproduksi oleh beberapa industri :
* LM741 : IC OP-AMP 741 diproduksi National Semiconductor
* MC17141 : IC OP-AMP 741 diproduksi Motorola
* CA3741 : IC OP-AMP 741 diproduksi R C A
* SN52741 : IC OP-AMP 741 diproduksi Texas Instruments
* N5741 : IC OP-AMP 741 diproduksi Signetics
Dari tipe diatas dapat dijelaskan bahwa angka tiga digit terakhir masing industri IC menyatakan tipe Op-AMP yaitu 741, dan semua industri membuat dengan spesifikasi yang sama yaitu internasional. Untuk mendapatkan informasi yang banyak dan khusus biasanya pembuat IC selalu menyertakan pembuatan buku data ( data book ) sebagai referensi atau petunjuk. Beberapa IC linear mempunyai kemampuan dan kelompok yang berbeda – beda, seperti kelas A, C, E, S dan SC. SebagaicontohIC741,
741A, 741C, 741E, 741S dan 741SC semuanya adalah OP-AMP, namun biasanya dibedakan tentang temperatur operasi. Contoh untuk OP-AMP keperluan militer mempunyai suhu sekitar – 550C s/d. 1250C, sedangkan OPAMP komersial mempunyai range temperatur 00C s/d. 750C danrange
temperatur OP-AMP industri – 400C
s/d. +850C. Disisi lain untuk 741A dan 741E merupakan improvisasi dari tipe 741
dan 741C, yang masing – masing mempunyaispesifikasiyanglebih.IC
741Cdan 741E merupakan IC yang identik dengan 741 dan 741A dengan range temperatur 00C s/d. 750C, namun range temperatur 741C dan 741E sekitar – 550C s/d. 1250C. Sedangkan IC 741S dan 741SC adalah OP-AMP tipe militer dan komersial yang masing – masing dengan pengubah rate
tegangan output per unit waktu lebih tinggi ( higher slew rate ) dibandingkan tipe 741dan741C.
741Cdan 741E merupakan IC yang identik dengan 741 dan 741A dengan range temperatur 00C s/d. 750C, namun range temperatur 741C dan 741E sekitar – 550C s/d. 1250C. Sedangkan IC 741S dan 741SC adalah OP-AMP tipe militer dan komersial yang masing – masing dengan pengubah rate
tegangan output per unit waktu lebih tinggi ( higher slew rate ) dibandingkan tipe 741dan741C.
Karakteristik
Dasar OP- Amp
Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya Op-amp adalah sebuah differential
amplifier (penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input masukan yaitu input
inverting (V-) dan input non-inverting(V+), Rangkaian dasar dari penguat
diferensial dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:



Gambar
1 : Penguat Diferensial
Pada
rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A(v1-v2)
dengan A adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1
dikatakan sebagai input non-iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1.
Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan input inverting sebab berlawanan phasa
dengan tengangan vout.
Diagram
Blok OP - Amp
Op-amp di dalamnya terdiri dari
beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial, lalu ada tahap
penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan
kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B.
Gambar-2(a) berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa
bagian tersebut.
gambar
2 (a) : Diagram Blok Op-Amp

gambar
2 (b) : Diagram Schematic Simbol Op-Amp
Simbol op-amp adalah seperti pada gambar 2 (b) dengan 2 input, non-inverting (+) dan input inverting (-). Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun banyak juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-amp pada gambar 2 (b) adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi input yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open loop dan nilai idealnya tak terhingga.
Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Op-amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741 dari motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya, karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.
Bentuk kemasan
Ada 3 ( tiga ) macam bentuk kemasan IC linear yaitu
* Bentuk kemasan datar ( Flat pack )
* Bentuk kemasan logam / transistor ( Metal or transistor pack )
* Bentuk kemasan sisi gari ganda ( Dual-in-line pack )
operational Amplifier atau di singkat op-amp
merupakan salah satu komponen analog yang popular digunakan dalam berbagai
aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp popular yang paling sering
dibuat antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan
differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi
op-amp yang paling dasar, dimana rangkaian feedback (umpan balik) negatif memegang peranan penting. Secara umum,
umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif
menghasilkan penguatan yang dapat terukur.
Inverting amplifier
Rangkaian
dasar penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, dimana
sinyal masukannya dibuat melalui input inverting. Seperti tersirat pada
namanya, pembaca tentu sudah menduga bahwa fase keluaran dari penguat inverting
ini akan selalu berbalikan dengan inputnya.
Pada rangkaian ini, umpanbalik negatif di
bangun melalui resistor R2.

gambar 1 : penguat inverter
Input
non-inverting pada rangkaian ini dihubungkan ke ground, atau v+ = 0.
Dengan mengingat dan menimbang aturan 1 (lihat aturan 1), maka akan dipenuhi v-
= v+ = 0. Karena nilainya = 0 namun tidak terhubung langsung ke
ground, input op-amp v- pada rangkaian ini dinamakan virtual
ground. Dengan fakta ini, dapat dihitung tegangan jepit pada R1
adalah vin – v- = vin dan tegangan jepit pada
reistor R2 adalah vout – v- = vout.
Kemudian dengan menggunakan aturan 2, di ketahui bahwa :
iin
+ iout = i- = 0, karena menurut aturan 2, arus masukan
op-amp adalah 0.
iin
+ iout = vin/R1 + vout/R2
= 0
Selanjutnya
vout/R2
= - vin/R1 .... atau
vout/vin
= - R2/R1
Jika
penguatan G didefenisikan sebagai perbandingan tegangan keluaran terhadap
tegangan masukan, maka dapat ditulis

Impedansi
rangkaian inverting didefenisikan sebagai impedansi input dari sinyal masukan
terhadap ground. Karena input inverting (-) pada rangkaian ini diketahui adalah
0 (virtual ground) maka impendasi rangkaian ini tentu
saja adalah Zin = R1.
Non-Inverting amplifier
Prinsip
utama rangkaian penguat non-inverting adalah seperti
yang diperlihatkan pada gambar 2 berikut ini. Seperti namanya, penguat ini
memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian
tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Untuk
menganalisa rangkaian penguat op-amp non inverting, caranya sama seperti
menganalisa rangkaian inverting.
Dengan
menggunakan aturan 1 dan aturan 2, kita uraikan dulu beberapa fakta yang ada,
antara lain :
vin
= v+
v+
= v- = vin .....
lihat aturan 1.
Dari
sini ketahui tegangan jepit pada R2 adalah vout – v-
= vout – vin, atau iout = (vout-vin)/R2.
Lalu tegangan jepit pada R1 adalah v- = vin,
yang berarti arus iR1 = vin/R1.
Hukum
kirchkof pada titik input inverting merupakan fakta yang mengatakan bahwa :
iout + i(-) = iR1
Aturan
2 mengatakan bahwa i(-) = 0 dan jika disubsitusi ke rumus yang
sebelumnya, maka diperoleh
iout
= iR1 dan Jika ditulis dengan tegangan jepit masing-masing maka
diperoleh
(vout – vin)/R2
= vin/R1 yang kemudian dapat disederhanakan menjadi :
vout
= vin (1 + R2/R1)
Jika
penguatan G adalah perbandingan tegangan keluaran terhadap tegangan masukan,
maka didapat penguatan op-amp non-inverting :
Integrator
Opamp
bisa juga digunakan untuk membuat rangkaian-rangkaian dengan respons frekuensi,
misalnya rangkaian penapis (filter). Salah satu contohnya adalah rangkaian
integrator seperti yang ditunjukkan pada gambar 3. Rangkaian dasar sebuah
integrator adalah rangkaian op-amp inverting, hanya saja rangkaian umpanbaliknya (feedback)
bukan resistor melainkan menggunakan capasitor C.

gambar 3 : integrator
Mari
kita coba menganalisa rangkaian ini. Prinsipnya sama dengan menganalisa
rangkaian op-amp inverting. Dengan menggunakan 2 aturan op-amp (golden
rule) maka pada titik inverting akan didapat hubungan matematis :
iin
= (vin – v-)/R = vin/R , dimana v-
= 0 (aturan1)
iout
= -C d(vout – v-)/dt
= -C dvout/dt; v-
= 0
iin
= iout ; (aturan 2)
Maka
jika disubtisusi, akan diperoleh persamaan :
iin
= iout = vin/R = -C dvout/dt, atau dengan kata
lain

Dari
sinilah nama rangkaian ini diambil, karena secara matematis tegangan keluaran
rangkaian ini merupakan fungsi integral dari tegangan input. Sesuai dengan nama
penemunya, rangkaian yang demikian dinamakan juga rangkaian Miller
Integral. Aplikasi yang paling populer menggunakan rangkaian
integrator adalah rangkaian pembangkit sinyal segitiga dari inputnya yang
berupa sinyal kotak.
Dengan
analisa rangkaian integral serta notasi Fourier, dimana
f = 1/t dan
penguatan
integrator tersebut dapat disederhanakan dengan rumus


Sebenarnya
rumus ini dapat diperoleh dengan cara lain, yaitu dengan mengingat rumus dasar
penguatan opamp inverting
G
= - R2/R1. Pada
rangkaian integrator (gambar 3) tersebut diketahui


Dengan
demikian dapat diperoleh penguatan integrator tersebut seperti persamaan
(5) atau agar terlihat respons
frekuensinya dapat juga ditulis dengan

Karena
respons frekuensinya yang demikian, rangkain integrator ini merupakan dasar
dari low pass filter. Terlihat dari rumus tersebut secara matematis, penguatan
akan semakin kecil (meredam) jika frekuensi sinyal input semakin besar.
Pada prakteknya,
rangkaian feedback integrator mesti
diparalel dengan sebuah resistor dengan nilai misalnya 10 kali nilai R atau
satu besaran tertentu yang diinginkan. Ketika inputnya berupa sinyal dc
(frekuensi = 0), kapasitor akan berupa saklar terbuka. Jika tanpa resistor
feedback seketika itu juga outputnya
akan saturasi sebab rangkaian umpanbalik op-amp menjadi open loop
(penguatan open loop opamp ideal tidak berhingga atau sangat besar). Nilai
resistor feedback sebesar 10R akan selalu menjamin output offset voltage
(offset tegangan keluaran) sebesar 10x sampai pada suatu frekuensi cutoff
tertentu.
Differensiator
Differensiator
Kalau
komponen C pada rangkaian penguat inverting di tempatkan di depan, maka akan
diperoleh rangkaian differensiator seperti pada gambar 4. Dengan analisa yang
sama seperti rangkaian integrator, akan diperoleh persamaan penguatannya :

Rumus
ini secara matematis menunjukkan bahwa tegangan keluaran vout pada
rangkaian ini adalah differensiasi dari tegangan input vin. Contoh
praktis dari hubungan matematis ini adalah jika tegangan input berupa
sinyal segitiga, maka outputnya akan mengahasilkan sinyal kotak.

gambar 4 : differensiator
Bentuk
rangkain differensiator adalah mirip dengan rangkaian inverting. Sehingga jika
berangkat dari rumus penguat inverting
G = -R2/R1
dan
pada rangkaian differensiator diketahui :

maka
jika besaran ini disubtitusikan akan didapat rumus penguat differensiator

Dari
hubungan ini terlihat sistem akan meloloskan frekuensi tinggi (high
pass filter), dimana besar penguatan berbanding lurus dengan
frekuensi. Namun demikian, sistem seperti ini akan menguatkan noise yang
umumnya berfrekuensi tinggi. Untuk praktisnya, rangkain ini dibuat dengan
penguatan dc sebesar 1 (unity gain). Biasanya
kapasitor diseri dengan sebuah resistor yang nilainya sama dengan R. Dengan
cara ini akan diperoleh penguatan 1 (unity gain)
pada nilai frekuensi cutofftertentu.
Pembangkit
gelombang kotak termasuk dalam keluarga osilator yang disebut sebagai multivibrator.
Tepatnya, pembangkit ini dikatakan sebagai multivibrator astabil
atau multivibrator bergerak bebas (freerunning), karena
keluaran terus menerus berubah keadaannya (tinggi dan rendah) tanpa
adanya masukan. Pada Gambar 1. berikut diperlihatkan sebuah pembangkit
gelombang kotak dasar.

Rangkaian Pembangkit Gelombang Kotak
Dasar
Ada
dua buah lintasan umpan balik untuk rangkaian ini. Lintasan pertama
datang dari keluaran menuju masukan membalik (inverter),
pada lintasan ini terdapat sebuah resistor umpan balik dan sebuah
kapasitor yang dibumikan. Kombinasi RC ini menentukan frekuensi
kerja pembangkit. Lintasan kedua datang dari keluaran menuju masukan
tak membalik (non inverter) dan terdiri atas dua buah resistor.
Resistor-resistor ini membentuk pembagi
tegangan yang memberikan tegangan  acuan (Vref) pada masukan tak
membalik. Bila resistor-resistor ini dipilih sehingga R3 86% dari
R2, frekuensi pembangkit dapat didekati dengan rumus sederhana berikut :
f out = 1
/ 2RIC
Dengan
jaringan pembagi tegangan R2 dan R3 memberikan Vref pada masukan tak
membalik, rangkaian berperilaku seperti detector level tegangan.

Tegangan
Kapasitor dengan Tegangan Keluaran
Sebagai
contoh, bila pada rangkaian ini diberikan daya, kapasitor akan mengisi
lewat R1 sampai mencapai Vout. Keluaran op-amp akan +Â Vsat, dan Vref pada
masukan tak membalik akan berada pada tegangan positif, VT. Bila tegangan
kapasitor melebihi +VT keluaran op-amp akan beralih keadaan yaitu menuju
– Vsat.
Kini Vref pada masukan tak
membalik berada pada tegangan ambang negatif, – VT. Sebaliknya kini
kapasitor mulai mengisi dalam arah yang berlawanan menuju – Vsat.
Ketika tegangan kapasitor turun di bawah – VT, keluaran
op-amp kembali pada keadaan semula dan Vout kembali pada Vsat. Satu siklus
telah terpenuhi, lalu proses akan berulang lagi.
Gambar
2. memperlihatkan aksi tengangan kapasitor (Vc) dan tegangan keluaran
op-amp (Vout). Tegangan ambang +VT dan –VT ditentukan oleh resistor
pembagi tegangan R2 dan R3 dan dinyatakan dalam

Untuk
membuat sebuah pembangkit gelombang kotak dengan gelombang uji 1 kHz,
ambil R1 10 KW, C = 0,05 μF, R2 = 100 KW, dan R3 = 86 KW.
Frekuensi
keluaran diperiksa melalui :
fout
= 1 / (2(10×103)(0,05×10-6))
fout
= 1 /Â 2(0,5×10-3)
fout
= 1 /Â 1×10-3
fout
= 1 KHz
Bila +Vsat dan – Vsat sama dengan +13,5V dan – 13,5V,
maka amplitudo tegangan ambang adalah :
+VT = 0,46 (+13,5 V)
= +6,21
+VT = 0,46 (+13,5 V)
= +6,21
dan
-VT = 0,46 (-13,5 V)
= -6,21
-VT = 0,46 (-13,5 V)
= -6,21
Karena itu, tegangan ambang antar puncak VH adalah
VH (pp) = (+VT) – ( – VT)
= +6,21 – ( – 6,21)
= 12,42 V
VH (pp) = (+VT) – ( – VT)
= +6,21 – ( – 6,21)
= 12,42 V
Atau dengan perkataan lain VH dua kali +VT atau dua kali
–VT .
VH(pp) = 2 (+VT) atau 2 ( – VT)
VH(pp) = 2 (+VT) atau 2 ( – VT)
Berikut adalah sedikit cara
untuk menghitung penguat beberapa fungsi pada Op-amp.
1. Penguat pembalik (Inverting amplifier)


Untuk menghitung besar penguatannya adalah :
Av = Vo / Vi = Rf / Ri
Keterangan :
Av = Penguatan amplifier
Vo = Tegangan keluaran
Vi = Tegangan masukan
Rf = Resistor
Ri = Resistor input
Besar penguatannya bernilai negatif disini maksudnya adalah nilai sudut fasenya yang berkebalikan dengan masukannya.
Av = Vo / Vi = Rf / Ri
Keterangan :
Av = Penguatan amplifier
Vo = Tegangan keluaran
Vi = Tegangan masukan
Rf = Resistor
Ri = Resistor input
Besar penguatannya bernilai negatif disini maksudnya adalah nilai sudut fasenya yang berkebalikan dengan masukannya.
2. Penguat tak membalik (non inverting amplifier)

Nilai penguatannya adalah :
Av = Vo / Vi = 1 + ( Rf / Ri )
Keterangan :
Av = Penguatan amplifier
Vo = Tegangan keluaran
Vi = Tegangan masukan
Rf = Resistor
Ri = Resistor input

Nilai penguatannya adalah :
Av = Vo / Vi = 1 + ( Rf / Ri )
Keterangan :
Av = Penguatan amplifier
Vo = Tegangan keluaran
Vi = Tegangan masukan
Rf = Resistor
Ri = Resistor input
Tidak ada komentar:
Posting Komentar